MAKALAH BUDGETING
PERUSAHAAN MANUFAKTUR LANJUT
Yosephine Endah Nur Diani
ANGGARAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR LANJUT
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya hanya memproduksi barang dan jasa. Biaya dalam perusahaan manufaktur berdasarkan aktivitas fungsionalnya dibagi menjadi 2 :
Biaya bahan baku
*Biaya manufaktur Biaya Tenaga kerja :
Biaya overhead pabrik
*Biaya nonmanufaktur (biaya operasi manufaktur)
Penganggaran pada Perusahaan Manufaktur
Perlunya dibuat anggaran produksi dalam penyusunan anggaran perusahaan manufaktur:
|
|
|
|
|
|
A. Anggaran Tenaga Kerja
Di bagi menjadi 2, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Tenaga kerja langsung adalah manusia yang bekerja secara langsung mengolah produk dalam proses produksi suatu perusahaan. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja manusia yang ikut terlibat dalam menyelesaikan produk meski tidak secara langsung.
Anggaran biaya tenaga kerja : perencanaan tariff upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung selama periode waktu yang akan datang untuk menghasilkan suatu produk yang direncanakan dalam anggaran produk.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget upah tenaga kerja langsung :
1. Budget unit yang akan diproduksi (susunan tenaga kerja,kualitas dan kuantitas barang yang akan diproduksi.
2. Standar waktu (time standar)
3. System pembayaran upah yang dipakai perusahaan.
Pada dasarnya ada 3 sistem pembayaran upah :
· Menurut jam kerja
· Menurut kuantitas hasil kerja
· Menurut jam kerja, kuantitas hasil kerja, dan insentif yang didasarkan pada prestasi kerja.
Manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja yang baik :
a) Penggunaan tenaga kerja lebih efisien, karena rencana yang matang.
b) Pengeluaran biaya tenaga kerja menjadi lebih efisien, karena sudah diatur.
c) Harga pokok dagang dapat dihitung secara tepat.
d) Dapat dipakai sebagai alat pengawasan.
Sedangkan factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tenaga kerja :
Ø Kebutuhan tenaga kerja
Ø Penarikan tenaga kerja
Ø Latihan tenaga kerja
Ø Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja
Ø Gaji dan upah
Ø Pengawasan tenaga kerja
Kegunaan Budget Tenaga Kerja | |
Ø Secara Umum a) Sebagai pedoman kerja b) Sebagai alat pengkoordinasian kerja c) Sebagai alat pengawasan kerja bagi manajemen | Ø Secara khusus a) Sebagai dasar penyusunan HP Produksi b) Sebagai penyusunan HPP |
Penyusunan tenaga kerja secara teknis dapat dipisahkan menjadi 2 :
1) Anggaran jam kerja langsung
Merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja, yang secara terperinci akan membuat :
a. Jenis-jenis barang yang dihasilkan
b. Jumlah barang yang diproduksi
c. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
d. Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
e. Waktu (kapan) produksi barang dimulai
2) Anggaran biaya tenaga kerja langsung
a. Jenis-jenis barang yang dihasilkan
b. Jumlah barang yang diproduksi
c. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
d. Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
e. Tingkat upah rata-rata perjam buruh langsung
f. Waktu (kapan) produksi barang dimulai
Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) : taksiran sejumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi 1 unit tertentu. Jam tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara :
1) Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga ppokok periode yang lalu.
2) Mencoba jalan operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
3) Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu.
4) Mengadakan taksiran yang wajar.
5) Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat,penundaan kerja yang tak bisa dihindari, dan factor kelelahan.
Tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) : Taksiran tariff upah perjam tenaga kerja langsung. TUSt dapat ditentukan atas dasar :
1) Perjanjian dengan organisasi karyawan
2) Data upah masa lalu yang dihitung secara rata-rata
3) Perhitungan tariff upah dalam operasi normal
Contoh :
ü Ditentukan jam kerja langsung JSTKL untuk membuat 1 botol kecap diperlukan waktu 0,1 jam dan TUSt ditentukan perjam Rp 500. Dengan demikian BTKLSP untuk membuat 1 botol kecap = 0,1 jam @ Rp 500 = Rp 50
Setelah JSTKL ditetapkan, kemudian disusun JKSt dengan rumus :
JKSt = Jam Kerja Standar Tenaga Kerja langsung terpakai
P = Unit Ekuivalen Produk
JSTKL= Jam Standar Tenaga Kerja Langsung
Setelah disusun JKSt kemudian disusun anggaran BTKL dengan rumus :
B. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
BOP : biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali BBB dan BTKL. Dalam BOP terdapat BOP variable yaitu BOP yang dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya produksi, jika produksi kecil maka BOPnyapun juga kecil begitu pula sebalikanya sedangkan BOP tetap yaitu BOP yang tidak dipengaruhi oleh biaya produksi artinya berapapun produksinya BOPnya tetap.
Anggaran Biaya Overhead Pabrik: suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang meliputi jenis biaya, waktu dan tempat biaya tersebut terjadi.
Yang dimaksud anggaran biaya pabrik tidak langsung (factory overhead budget) adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis, jumlah, dan kapan biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan yang masing-masing dikaitkan tempat di mana biaya tersebut terjadi.
Tujuan Penyusunan Biaya Overhead Pabrik | |
Ø Secara Umum a) Sebagai pedoman kerja b) Sebagai pengkoordinasian kerja c) Sebagai pengawasan kerja bagi manajemen | Ø Secara Khusus a) Untuk mengetahui efisiensi penggunaan biaya b) Untuk mengetahui pengalokasian BOP sesuai dengan tempatnya c) Sebagai alat pengawasan BOP |
Dengan demikian anggaran biaya BOP berguna untuk :
ü Penyusunan anggaran HP Produksi
ü Penyusunan anggaran HPP
ü Penyusunan anggaran kas
Factor-faktor yang mempengaruhi penyusunan BOP :
Ø Anggaran unit yang akan diproduksi (kualitas & kuantitas)
Ø Bagian standar perusahaan
Ø System pembayaran upah perusahaan
Ø Metode depresiasi (khususnya pada aktiva tetap)
Ø Metode alokasi biaya yang dipakai perusahaan
C. Anggaran Biaya Administrasi Umum
Merupakan perencanaan teperinci mengenai seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam lingkungan kantor perusahaan.
Fungsi Anggaran Biaya Administrasi | |
Ø Secara Umum 1) Sebagai pedoman kerja 2) Sebagai alat pengkoordinasian kerja 3) Sebagai pengawasan kerja | Ø Secara Khusus 1) Sebagai dasar penyusunan budget kas |
Faktor-faktor penyusunan budget biaya administrasi :
1. Budget Penjualan
2. Budget Unit yang akan diproduksi
3. Standar perusahaan
4. System pembayaran upah perusahaan
5. Metode depresiasi perusahaan
6. Metode alokasi biaya perusahaan
D. Anggaran Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran adalah seluruh biaya yang terjadi setelah produk selesai diproduksi sampai produk terjual dan mendapatkan uang tunai hasil penjualan.
Anggaran biaya pemasaran ialah perencanaan seluruh biaya yang memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dalam proses penentuan harga, mempromosikan dan menyalurkan hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Komponen-komponen biaya pemasaran :
1. Biaya Iklan
a. Biaya Pemasangan Iklan
b. Pajak Iklan
c. Biaya advertensi
d. Biaya untuk media TV,dll
2. Biaya Distribusi
a. Biaya perjalanan
b. Biaya asuransi perjalanan
c. Biaya trayek perjalanan,dll
3. Biaya Penjualan
a. Beban penjualan variable
1) Beban komisi penjualan
2) Beban angkutan penjualan
b. Beban penjualan tetap
1) Beban depresiasi alat penjualan
2) Beban penghapusan piutang
3) Beban gaji pegawai tetap bagian penjualan,dll
c. Beban penjualan semi variable
1) Beban supplies penjualan
2) Beban promosi penjualan,dll
4. Biaya Promosi
a. Biaya pemasangan spanduk
b. Gaji salesmen
c. Biaya pameran,dll
5. Biaya Penelitian Pasar / Konsumen
a. Gaji peneliti pasar
Dalam pasar terdapat :
ü Penganggaran penjualan
ü Penganggaran pengiklanan
ANGGARAN LABA RUGI
Laporan laba rugi yang dianggarkan menuat ringkasan proyeksi dari berbagai komponen pendpatan dan biaya selama periode anggaran ini dapat dibagi menjadi kuartalan bahkan bulanan tergantung pada kebutuhan. (Jae K.Shim & Joel G Siegel)
Budget laporan labarugi adalah budget tentang penghasilan dan biaya perusahaan yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar(global) dan kurang dijabarkan secara lebih terperinci,misal taksiran semesteran,taksiran tahunan dan sebagainya. (Munandar,2001:29)
Anggaran laporan laba rugi digunakan tujuan dari penyusuanan anggaran operasional. Oleh karena itu dalam penyusunan anggaran laba rugi dibutuhkan unsur-unsur dari anggaran operasional, antara lain anggaranpenjualan, anggaran pembelian, anggaran beban penjualan dan administrasi . Dalam penyusunan angaaran laba-rugi diperlukan juga perhitungan juga perhitungan bunga pinjaman di bank.
Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan :
1. Sebagai pengecekan final atas wajar tidaknya anggaran biaya.
2. Untuk perencanaan dan pengkoordinasian seluruh kegiatan perusahaan/divisi.
3. Untuk membebankan tanggung jawab pada setiap menajer atas sumbangan prestasi keungannya untuk perusahaan/divisi.
Manfaat bagi manajemen puncak
1. Untuk menelaah total prestasi keuangan perusahaan yang diharapkan pada tahun yang akan datang dan untuk menentukan tindakan koreksi jika prestasi tidak memuaskan.
2. Untuk mengendalikan divisi.
3. Untuk berprestasi dalam perencaan divisional.
4. Untuk perencanaan dan koornasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Sebagai ilustrasi penyusunan anggaran laba rugi digunakan data dari perusahaan Kecap Asli pada tahun 2016 sebagai berikut :
1. Sediaan produk dalam proses (PDP) awal 10 botol dengan tingkat penyelesaian BBB 80% ,BTKL 30%, dan BOP 40%.
2. Anggaran sediaan produk dalam proses (PDP) akhir sebanyak 18 botol dengan tingkat penyelesaian BBB 100%, BTKL 50 %, dan BOP 50%.
3. Produk terjual dianggarkan tahun ini 148 botol dengan harga jual per botol Rp 700 = Rp 103.600. Sediaan produk jadi awal 15 botol .
4. Anggaran produk jadi periode ini 182 botol.
5. Produk terjual dianggarkan tahun ini 148 botol dengan harga jual seperti per botol pada tabel berikut :
Perusahaan kecap asli
Harga pokok standar per botol kecap sedang
Tahun berakhir 31 Desember 2016
Unsur Harga Pokok Produk | Pengharga Pokokan Penuh | Pengharga Pokokan Variabel |
BBB kedelai 2 ons @ Rp 100 Gula merah 0,5 ons @ Rp 240 | Rp 200 Rp 120 Rp 320 | Rp 200 Rp 120 Rp 320 |
BTKL 0,1 jam Rp 500 BOP variabel 0,1 jam Rp 680 BOP Tetap 0,1 jam Rp 320 Harga Pokok standar per botol kecap | Rp 50 Rp 68 Rp 32 Rp 470 | Rp 50 Rp 68 - Rp 438 |
6. Beban usaha dianggarkan setahun Rp 37.826 terdiri atas beban usaha tetap Rp 28.100 dan beban usaha variabel Rp 9.726
Berdasarkan data tersebut dibuat beberapa perhitungan untuk menyusun anggaran laba rugi.
Langkah pertama, menghitung sediaan produk jadi akhir sebagai berikut :
Jualan 148 botol
Sediaan produk jadi akhir 49 botol
Produk siap jual 197 botol
Sediaan produk jadi awal 15 botol
Produk jadi 182 botol
Sediaan PDP akhir 18 botol
Produk dihasilkan/produk diproses 200 botol
Sediaan PDP awal 10 botol
Produk masuk produk periode ini 190 botol
Tampak pada perhitungan tersebut sediaan produk jadi akhir belum diketahui. Sediaan produk jadi dapat diketahui sebanyak 49 botol dengan cara mengurangi produk siap dijual 197 botol dengan jualan 148 botol.
Langkah kedua menghitung unit ekuivalen produk dengan dengan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP) sebagai berikut :
Produk jadi +ekuivalen PDP akhir _ekuivalen PDP awal
BBB = 182 + (18x100%) – (10x80%) = 192 botol
BTKL = 182 + (18x50%) – (10X30%) = 188 botol
BOP = 182 + (18x50%) – (10x40%) = 187 botol
Langkah ketiga, menghitung biaya pabrik variabel sebagai berikut :
BBB = 192 botol x Rp 320 = Rp 61.440
BTKL = 188 botol x Rp 50 = Rp 9.400
BOPV = Rp 83.556
Langkah keempat,menghitung sediaan dengan metode penghargapokokan penuh (PP) dan penghargapokokan variabel (PV) sebagai berikut :
Sediaan produk jadi awal
PP = 15 botol x Rp 470 = Rp 7.050
PV = 15 botol x Rp 438 = Rp 6570
Sediaan produk jadi akhir
PP = 49 botol x Rp 470 = Rp 23.030
PV = 49 botol x Rp 438 = Rp 21.462
Sediaan produk dlam proses awal
PP PV
BBB = 10 x 80 % x Rp 320 = Rp 2.560 Rp 2.560
BTKL = 10 x 30 % x Rp 50 = Rp 150 Rp 150
BOPV = 10 x 40 % x Rp 68 = Rp 272 Rp 272
BOPT = 10 x 40 % x Rp 32 = Rp 128 Rp –
Rp 3.110 Rp 2.982
Sediaan produk dalam proses akhir
PP PV
BBB = 18 x 100 %x Rp 30 = Rp 5.760 Rp 5.760
BTKL = 18 x 50 % x Rp 50 = Rp 450 Rp 450
BOPV = 18 x 50 % x Rp 68 = Rp 612 Rp 612
BOPT = 18 x 50 % x Rp 32 = Rp Rp 288 Rp –
Rp 7.110 Rp 6.822
Langkah kelima menyusun anggaran laba rugi seperti berikut :
a. Anggaran laba rugi bentuk panjang
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Laba Rugi
Tahun Berakhir 31 Desember 2012
Keterangan | Penghargapokokan | |
Penuh | Variabel | |
1. Jualan 2. Biaya Pabrik Variabel 3. Biaya Overhead pabrik tetap 4. Biaya pabrik 5. Sediaan PDP awal 6. Biaya Produksi 7. Sediaan PDP akhir 8. Harga Pokok Produk Jadi 9. Sediaan Produk Jadi Awal 10. Produk Siap dijual 11. Sediaan Produk jadi akhir 12. Harga Pokok produk terjual 13. Laba kotor / margin kontribusi kotor 14. Beban usaha tetap 15. Margin kontribusi bersih 16. Beban Usaha tetap 17. Biaya Overhead Pabrik tetap 18. Biaya Tetap 19. Rugi | Rp 103.600 RP 83.556 Rp 6.400 Rp 89.956 Rp 3.110 Rp 93.006 Rp 7.110 Rp 85.956 Rp 7.050 Rp 93.006 Rp 23.030 Rp 69.976 Rp 33.624 Rp 9.726 - Rp 28.100 - - (Rp 4.202) | Rp 103.600 Rp 83. 556 - - Rp 2.982 Rp 86.538 Rp 6.822 Rp 79.719 Rp 6.570 Rp 86.286 Rp 21.462 Rp 64.824 Rp 38.776 Rp 9.726 Rp 29.050 Rp 28.100 Rp 6.400 Rp 34.500 (Rp 5.450) |
Tampak pada tabel diatas terdapat selisih rugi Rp 1.248 yaitu Rp 4.202 – Rp 5.450. Penyebab selisih rugi tersebut adalah selisih sediaan antara metode penghargapokokan penuh dan metode penghargapokokan variabel dengan perhitungan sebagai berikut :
Sediaan penghargapokokan penuh :
Sediaan PDP awal Rp 3.110
Sediaan produk jadi awal Rp 7.050
Sediaan awal Rp 10.160
Sediaan produk dalam transaksi Rp 7.110
Sediaan produk jadi akhir Rp 23.030
Sediaan akhir Rp 30.140
Selisih sediaan penghargapokokan penuh Rp 19.980
Sediaan metode penghargapokokan variabel :
Sediaan PDP awal Rp 2.982
Sediaan produk jadi awal Rp 6.570
Sediaan awal Rp 9.552
Sediaan produk dalam transaksi Rp 6.822
Sediaan produk jadi akhir Rp 21.462
Sediaan akhir Rp 28.284
Selisih sediaan pengahargapokokan variaberl Rp 18.732
Selisih sediaan Rp 1.248
b. Anggaran laba rugi bentuk pendek
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran laba rugi
Tahun Berakhir 31 Desember tahun 2012
Jualan 148 botol Rp 700 = Rp 103.600
Biaya variabel 148 botol x Rp ? = Rp ?
Margin Kontribusi = Rp 29.050
Biaya tetap = Rp 34.500
Rugi = Rp 5.450
Pada tabel diatas tampak jumlah biaya variabel dan dan biaya variabel per botol belum diketahui. Jumlah biaya variabel Rp 74.550 dapat diketahui dengan cara jualan Rp 103.600 dikurangi margin kontribusi Rp 29.050. Dengan demikian biaya variabel per botol = Rp 74.550 : 148 botol = Rp 503,71622.
ANGGARAN NERACA
Anggaran neraca adalah anggaran yang menunjukan implikasi berbagai macam anggaran pada elemen aktiva yaitu aktiva, utang, dan modal pada tahun yang akan datang ( Supriyono,2000 :82)
Bugdget neraca adalah budget yang berisi posisi financial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan kurang dijabarkan lebih terperinci (Munandar, 2001 : 35)
Tujuan dari anggaran laporan keuangan salah satunya menyusun angaaran neraca. Anggaran neraca disusun atas dasar neraca awal periode disesuaikan dengan data yang termuat peda berbagai anggaran periode yang bersangkutan.
Angaaran neraca mempunyai beberapa manfaat yaitu :
1. Sebagai pedoman kerja bagi perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur dalam melakukan kegiatan produksinya. Terutama dalam hal modal kerja yang dapat bersumber dari kas maupun utang.
2. Sebagai pengecek terakhir mengenai kekuatan matematis dari semua jadwal lainnya.
3. Sebagai alat pengawas kwrja yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan.
4. Anggaran neraca dapat digunakaan untuk menyoroti sumberdaya dan kewajiban masa depan.
Sebagai ilustrasi agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini langkah-langkah dalam penyusunan anggaran neraca.
1. Membuat neraca yang baru berakhir atau neraca awal
a. Kas Rp 1.500.000
b. Pinjaman tenaga kerja Rp 169.062
c. Persediaan produk jadi Rp 127.221
d. Persediaan bahanbaku Rp 200.000
Asset lancer Rp 1.996.283
e. Tanah Rp 19.300.000
f. Bangunan kantor Rp 1.866.000
g. Cadangan depresiasi (Rp 16.000)
h. Bangunan pabrik Rp 959.000
i. Cadangan Depresiasi (Rp 8.000)
j. Mesin dan alat pabrik Rp 11.000.000
k. Cadangan depresiasi (Rp 2.200.000)
l. Alat pemasaran Rp 100.000
m. Cadangan depresiasi (Rp 10.000)
n. Alat kantor Rp 99.000
o. Cadangan depresiasi alat tetap (Rp 4.000)
Asset tetap Rp 31.085.000
p. Kas minimum Rp 200.000
q. Persediaan bahan baku minimum Rp 600.000
r. Beban ditangguhkan Rp 200.000
Asset lain-lain Rp 1.000.000
Total asset Rp 34.081.283
s. Utang jangka panjang Rp 11.000.000
t. Modal saham Rp 22.000.000
Laba ditahan Rp 1.081.000
Utang dan modal Rp 34.081.283
2. Mengumpulkan data-data tahun lalu sebagai sumber penyusunan anggaran
Tabel I
Perusahaan kecap sehat
Anggaran beban usaha
Tahun 2009
Triwulan | I | II | III | IV | Setahun |
Total | 762500 | 762500 | 762500 | 762500 | 3050000 |
Tabel II
Perusahaan kecap sedap
Kas masuk dari penjualan
tahun 2009
Daerah | Triwulan | setahun | |||
Penjualan | I | II | III | IV | |
Semarang Surabaya | 1470 900 | 3790 2325 | 5380 3300 | 4900 3000 | 15540 9525 |
Total | 2370 | 6115 | 8680 | 7900 | 25065 |
Tabel III
Perusahaan Kecap Sehat
Kas keluar untuk pembelian bahan baku
Tahun 2009
Jenis bahan | Triwulan (dalam ribuan Rp) | Setahun | |||
I | II | III | IV | ||
Kedelai Gula merah | 1352500 856500 | 3001500 1979550 | 3000000 2024250 | 2400000 1440600 | 9754000 6300900 |
Total | 2209000 | 4981050 | 5024250 | 3840600 | 16054900 |
Tabel IV
Perusahaan Kecap Sehat
Kas keluar untuk Biaya Tenaga kerja langsung
Tahun 2009
Triwulann | I | II | II | IV | setahun |
Total | 713313 | 787250 | 637750 | 393375 | 2531688 |
Tabel V
Perusahaan Kecap Sehat
Kas keluar untuk Biaya Overhead Pabrik
Tahun 2009
Triwulan | I | II | III | IV | Setahun |
Total | 185000 | 185000 | 185000 | 185000 | 74000 |
Tabel VI
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Kas
Tahun 2009
Keterangan | Triwulan (dalam ribuan Rp) | Setahun | |||
I | II | III | IV | ||
Kas masuk | 2370000 | 6115000 | 8680000 | 7900000 | 25065000 |
Kas keluar | 42487991 | 7191279 | 7011271 | 5539144 | 24029685 |
Surplus / deficit | -1917991 | -1076279 | 1668729 | 2360856 | 1035315 |
Kas awal | 1500000 | 1528009 | 397730 | 12459 | 15000000 |
Pinjaman | 2000000 | 0 | 0 | 0 | 2000000 |
Bunga Pinjaman | 60000 | 60000 | 60000 | 0 | 180000 |
Pajak 10% | 6000 | 6000 | 6000 | 0 | 18000 |
Angsuran Pinjaman | 0 | 0 | 2000000 | 2301579 | 4301579 |
Kas Akhir | 1528009 | 397730 | 12459 | 71736 | 71736 |
Tabel VII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Piutang Usaha
Tahun 2009
Triwulan | I | II | III | IV | Setahun |
Total | 5530000 | 9265000 | 8485000 | 6535000 | 29815000 |
Tabel VIII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Cadangan Penghapusan Piutang Usaha
Tahun 2009
Triwulan | I | II | III | IV | Setahun |
Total | 110600 | 295900 | 465500 | 596300 | 1468400 |
Tabel IX
Perusahaan Kecap sehat
Anggaran Pinjaman Tenaga Kerja Langsung
Tahun 2009
Triwulan | I | II | III | IV | Setahun |
Total | 206125 | 168875 | 131125 | 0 | 506125 |
Tabel X
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran sediaan Produk Jadi Akhir
Tahun 2009
Triwulan | I | II | III | IV | Setahun |
Total | 2209000 | 2772050 | 2252200 | 1588400 | 8821650 |
Tabel XII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Utang Usaha
Tahun 2009
Jenis Piutang | Triwulan ( dalam ribuan Rp) | Setahun | |||
I | II | III | IV | ||
Utang Bank | 2000000 | 2000000 | 0 | 0 | 4000000 |
Utang Jangka Panjang | 11000000 | 11000000 | 11000000 | 8698421 | 41698421 |
Tabel XII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Laba Ditahan
Tahun 2009
Triwulan | I | II | III | IV | Setahun |
Total | 1820884 | 3076195 | 3668164 | 3917155 | 12482398 |
Tabel XIV
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Cadangan Depresiasi aktiva Tetap
Tahun 2009
Cadangan Depresiasi | Nilai Buku | Depresiasi Triwulan | Cadangan Depresiasi Triwulam | ||
I 2+3 | II 4+3 | III 5+3 | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
Kantor | 16000 | 4000 | 20000 | 24000 | 28000 |
Pabrik | 8000 | 2000 | 10000 | 12000 | 14000 |
Mesin & Alat | 2200000 | 550000 | 2750000 | 3300000 | 3850000 |
Alat Pemasaran | 10000 | 2500 | 12500 | 15000 | 17500 |
Alat Kantor | 4000 | 1000 | 5000 | 6000 | 7000 |
Jumlah | 559500 | 2797500 | 3357000 | 3916500 | |
Cas Dep Awal | 2238000 | 2797500 | 3357000 |
Tabel XV
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Neraca
Untuk Tiap Akhir Tahun 2009 (dalam Rp)
Keterangan | Triwulan ( dalam ribuan Rp) | |||
I | II | III | IV | |
Kas | 1528009 | 397730 | 12459 | 71736 |
Piutang Usaha | 5530000 | 926500 | 9485000 | 6535000 |
Cadangan Penghapusan Piutang | -110600 | -295900 | -465600 | -596300 |
Pinjaman Tenaga Kerja | 206125 | 168875 | 131125 | 0 |
Sediaan Produk Jadi | 150850 | 146540 | 150850 | 146540 |
Sediaan Bahan Baku | 200000 | 200000 | 200000 | 200000 |
Aktiva Lancar | 7504384 | 9882245 | 8513834 | 636976 |
Tanah | 19300000 | 19300000 | 19300000 | 19300000 |
Bangunan Kantor | 1866000 | 1866000 | 1866000 | 1866000 |
Cadangan Depresiasi | -20000 | -24000 | -28000 | -32000 |
Bangunan Pabrik | 958000 | 958000 | 958000 | 958000 |
Cadangan Depresiasi | -10000 | -12000 | -14000 | -15000 |
Mesin & Alat Pabrik | 11000000 | 11000000 | 11000000 | 11000000 |
Cadangan Depresiasi | -2750000 | -3300000 | -3850000 | -4400000 |
Alat Pemasaran | 100000 | 100000 | 100000 | 100000 |
Cadangan Depresiasi | -12500 | -15000 | -17500 | -20000 |
Alat Kantor | 9900 | 9900 | 9900 | 9900 |
Cadangan Depresiasi | -5000 | -6000 | -7000 | -8000 |
Aktiva tetap | 30525500 | 29966000 | 29406500 | 28847000 |
Kas Minimum | 200000 | 200000 | 200000 | 200000 |
Sediaan Minimum | 600000 | 600000 | 600000 | 600000 |
Beban ditangguhkan | 200000 | 200000 | 200000 | 200000 |
Total aktiva Lainnya | 1000000 | 1000000 | 1000000 | 1000000 |
Total aktiva | 39029884 | 40848245 | 38920334 | 36203976 |
Utang jangka Pendek | | | | |
Utang Usaha | 2209000 | 2772050 | 2252200 | 1588400 |
Utang bank | 2000000 | 2000000 | 0 | 0 |
Utang Jangka Panjang | 11000000 | 11000000 | 11000000 | 8698421 |
Total Utang | 15209000 | 15772050 | 13252200 | 10286821 |
Modal Saham | 22000000 | 22000000 | 22000000 | 22000000 |
Laba Ditahan | 1820884 | 3076195 | 3668134 | 3917155 |
Total model sendiri | 23820884 | 25076195 | 25668134 | 25917155 |
TOTAL PASIVA | 39029884 | 40848245 | 38920334 | 36203976 |
ANGGARAN BIAYA VARIABEL
A.Pengertian Biaya Variabel
PENGERTIAN ANGGARAN VARIABEL
Konsep anggaran varibel merupakan sebuah pendekatan yang lazim dipakai dalam perencanaan dan pengawasan biaya, karena ditunjukkan dengan tegas beban biaya yang seharusnya dikeluarkan pada berbagai tingkat kegiatan. Dalam penyusunan anggaran variable perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu :
- jenis biaya yang dihubungkan dengan tingkat output maupun tingkat kegiatan
perusahaan
- pemilihan satuan dasar kegiatan yang tepat
- metode dalam menganalisis masing-masing elemen biaya
- penggunaan dan penerapan konsep anggaran variabel
Yang dimaksud dengan anggaran variabel adalah skedul biaya yang menunjukkan bagaimana masing-masing biaya akan berubah dengan perubahan volume, output atau aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu dalam periode yang akan datang.
Dengan demikian variable budget menyatakan hubungan antara volume dan biaya dalam suatu relevan range volume yang terbatas.
Tujuan utama pendekatan anggaran variable adalah mengidentifikasi bagaimana, dan seberapa jauh masing-masing elemen biaya dalam suatu pusat pertanggung jawaban dipengaruhi oleh aktivitas pusat pertanggung jawaban yang bersangkutan.
Variabel budget diutamakan untuk merencanakan biaya-biaya tidak langsung , sebab biaya ini tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas perusahaan.Adapun yang termasuk biaya tidak langsung adalah semua biaya yang terhimpun dalam biaya pabrik tidak langsung,biaya administrasi serta biaya penjualan.
B. METODE PENENTUAN VARIABILITAS BIAYA
Biaya tidak langsung dibedakan menjadi tiga golongan , antara lain:
- Biaya Tetap (Fixed Cost)
Merupakan biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan.Jika terjadi peningkatan atau penurunan aktivitas perusahaan, biaya tetap ini tidak mengalami perubahan.
Ada dua cirri utama biaya tetap :
a. Bilamana perusahaan tidak mengadakan aktivitas sama sekali, biaya ini tetap ada dalam jum;ah tertentu.
b. Bilamana perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktivitasnya, biaya ini tetap dalam jumlah tertentu dan tidak berubah.
Biaya tetap jumlahnya selalu sama, maka pada tingkat aktivitas perusahaan rendah, akan mengakibatkan biaya tetap rata-rata per unit aktivitas menjadi besar.Sedangkan pada tingkat aktivitas perusahaan yang tinggi, akan mengakibatkan biaya tetap rata-rata per unit aktivitas menjadi kecil.
- Biaya Variabel
Merupakan biaya yang besar kecilnyadipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan.Jika terjadi peningkatan aktivitas perusahaan, maka jumlah biaya variable akan meningkat pula.Sebaliknya, jika terjadi penurunan aktivitas perusahaan, maka jumlah biaya variable juga akan menurun.
Ada dua cirri utama biaya variable :
a. Bilamana perusahaan tidak mengadakan aktivitas sama sekali, biaya ini juga tidak ada.
b. Bilamana perusahaan meningkatkan aktivitasnya, jumlah biaya variable juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
- Biaya Semi Variabel
Merupakan biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap, yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan, dan sebagian lainnya mempunyai sifat variable, yang besar kecilnya dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan.Biaya semi variable mengandung dua unsur yaitu unsure biaya tetap dan unsure biaya variable.
Ada dua cirri utama biaya semi variable :
a. Bilamana perusahaan tidak mengadakan aktivitas sama sekali, biaya ini tetap ada dalam jumlah itu,yaitu sebesar unsure biaya tetap yang terkandung didalamnya.Sedangkan unsure biaya variable yang terkandung didalamnya tidak ada (nol).
b. Bilamana perusahaan meningkatkan aktivitasnya, maka jumlah biaya ini tidak akan meningkat, karena unsure biaya variable yang terkandung di dalamnya mengalami peningkatan,begitu pula sebaliknya.Sedangkan unsure biaya tetap yang terkandung didalamnya tidak berubah dan tidak mengalami penurunan.
Metode Penentuan Variabilitas Biaya, ada tiga macam :
a. Metode Taksiran Langsung
Metode ini pada dasarnya hanya dipakai pada keadaan tertentu, di mana perhitungan
unsure-unsur biaya secara kuantitatif tidk dapat dilakukan, mislnya :
- suatu bagian baru saja didirikan
- dilakukannya kegiatan yang tidak rutin
- mulai dipakainya mesin baru
- terjadi perubahan pada metode produksi
- terjadi perubahan kebijaksanaan manajemen
b. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hihg and Low Point Method)
Metode ini cenderung lebih bersifat kuantitatif, yang berdasarkan perhitungan tingkat
biaya pada dua macam tingkat kegiatan tertentu.
Misal :
Biaya (dianggarkan) Tingkat kegiatan
Pada titik tertinggi Rp 28.000.000 12.000
Pada titik terendah Rp 22.000.000 9.000
Selisih Rp 6.000.000 3.000
Biaya variable / unit = Rp 6000000 : 3.000 = Rp 2.000/unit
Titik Tertinggi Titik Terendah
Biaya total Rp 28.000.000 Rp 22.000.000
Unsur biaya variable Rp 24.000.000 Rp 18.000.000
Unsur biaya tetap Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
c. Metode korelasi
Pada metode korelasi dapat disajikan dalam dua cara yaitu :
- cara grafis
- cara matematis
Persamaan Y = a + bx, dimana a menunjukkan komponen biaya tetap sedangka b
merupakan biaya varibel per unit. Apabila digunakan rumus dasar adalah sebagai
berikut :
Y = a + bX
∑ Y = n.a + b. ∑ X
∑ XY = a. ∑ X + b. ∑ X²
C. Manfaat Penyusunan Anggaran Variabel
Secara umum manfaat anggaran variable :
a. Sebagai pedoman kerja
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
c. Sebagai alat pengawasan kerja
Secara khusus manfaat anggaran variable :
Berguna sebagai dasar untuk penyusunan budget biaya-biaya tidak langsung, yaitu budget biaya pabrik tidak langsung, biaya administrasi dan budget biaya penjualan dari waktu selama periode yang akan datang.Dapat dengan mudah dihitung dan ditaksir besarnya biaya-biaya tidak langsung pada berbagai aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu yang akan datang.
D. Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Variabel
1. Untuk biaya upah tenaga kerja langsung, dipengaruhi oleh system pembayaran upah yang berlaku di perusahaan, yaitu system upah menurut waktu,system upah menurut output dan upah intensif.
2. Untuk biaya bahan pembantu,dipengaruhi teknologi proses produksi yang dimiliki dan dipakai oleh perusahaan,sifat biaya bahan pembantu dan kondisi mesin-mesin serta peralatan yang dimiliki perusahaan.
3. Untuk biaya pemeliharaan aktiva tetap, dipengaruhi oleh kondisi aktiva tetap yang bersangkutan ditinjau dari sudut teknologis dan umur pemakaiannya.
4. Untuk biaya listrik, dipengaruhi oleh peraturan PLN dan kebutuhan tenaga listrik dari masing-masing mesin dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan.
5. Untuk beban depresiasi aktiva tetap, dipengaruhi oleh harga pembelian aktiva tetap,umur ekonomis,nilai residu, dan metode depresiasi yang digunakan perusahaan.
6. Untuk biaya promosi, dipengaruhi oleh jenis produk yang akan dijual,keadaan persaingan pasar,penguasaan pasar , dan tersedianya modal kerja.
E. Bentuk Anggaran Variabel
#. Anggaran Variabel bentuk table
merupakan variable budget yang disusun dalam suatu table, yang memuat unsure-unsur biaya tetap dan unsure-unsur biaya variable masing-masing jenis biaya tidak langsung.
#. Anggaran Variabel berbentuk formula
Merupakan anggaran variable yang disusun dalam bentuk formulasi fungsi matematika, yang memperlihatkan hubungan antara masing-masing unsure biaya variable disatu pihak,dengan aktivitas perusahaan di lain pihak.
#. Anggaran Variabel bentuk Grafis
Merupakan anggaran variable yang disusun dalam bentuk grafik,yang memperlihatkan hubungan antara masing-masing unsure biaya tetap dan unsure biaya variable disatu pihak,dengan aktivitas perusahaan dilain pihak.
#. Anggaran Variabel bentuk Kolom
Tidak memisahkan secara jelas besarnya unsure biaya tetap dan biaya variable yang terkandung didalam masing-masing jenis biaya tidak langsung,hanya menyajikan berbagai jumlah biaya tidak langsung pada berbagai tingkat aktivitas perusahaan.
ANGGARAN KAS
A. Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas,dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.Anggaran kas yang dibandingkan dengan laporan arus kas disebut laporan realisasi anggaran kas.Laporan arus kas adalah realisasi dari anggaran kas.
Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus kas,memperkirakan keperluan kas,dan secara efektif menggunakan kas yang berlebih maupun kas yang kurang.Pada saat surplus kas dapat digunakan untuk membayar utang dan dapat diinvestasikan pada surat berharga jangka pendek untuk mendapatkan laba.Pada saat deficit kas dapat segera diupayakan untuk menutupinya, misalnya dengan cara meminjam,menambah modal pemilik,menjual asset yang menganggur, dan lainnya.
B. Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
Tujuan penyusunan anggaran kas antara lain untuk :
1.Menentukan saldo kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan. Saldo kas akhir diperoleh dari saldo kas awal ditambah kas masuk dikurang kas keluar pada periode yang sama.
2. Mengetahui kelebihan (surplus) atau kekurangan (deficit) kas pada waktunya.
3. Menyelaraskan kas dengan asset lancer,asset tak lancar,utang,modal, pendapatan,dan beban.
4. Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan digunakan untuk apa sumber kas masuk tersebut,hal ini tampak pada arus kas keluar.
5. Mengetahui kapan utang dibayar kembali.
6. Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar agar dapat diketahui selisih realisasi dengan anggaran , selisih menguntungkan atau selisih merugikan.
7. Memperkirakan sumber kas masa akan datang dari arus kas masuk dan kemana kas tersebut digunakan dari arus kas keluar.
8. Menunjukan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
C. Kegunaan Anggaran Kas
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, manajemen perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan kas serta kepastian memperolehnya,dan secara rinci kegunaan anggaran kas antara lain :
1. Menggunakannya sebagai dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus-menerus
2. Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan pinjaman jangka pendek atau panjang; atau dengan tambahan modal sendiri untuk menutupi defisit kas.
3. Menggunakannya sebagai dasar kebijakan pemberian kredit.
4. Menggunakannya dalam menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang saham.
5. Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek
6. Menggunakannya dalam memperkuat posisi dalam penawaran.
D. Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Kas
1. Kegiatan Operasi
Merupakan kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus-menerus dilakukan.Kegiatan operasi utama dari perusahaan adalah membeli dan menjual produk/jasa.Semakin banyak kegiatan membeli produk/jasa semakin besar jumlah kas keluar yang dikeluarkan,begitu pula sebaliknya.Pada sisi lain, semakin banyak menjual produk/jasa semakin besar kas masuk yang diterima,dan begitu pula sebaliknya.
2. Kegiatan Investasi
Merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan asset tak lancar yang digunakan perusahaan.Kegiatan investasi seperti menjual dan membeli surat berharga jangka panjang.Menjual dan membeli asset tetap.
3. Kegiatan Pendanaan
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal sendiri.Kegiatan pendanaan seperti ;menerima uang dalam bentuk utang yang berasal dari kreditor,menerima uang dari pemodal atas saham yang dijual,dan membayar kepada pemodal atas saham bendahara yang dibeli.
E. Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran Kas
Dalam menyusun anggaran kas , terdapat dua pendekatan , yaitu :
1. Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar
Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan,anggaran biaya,dan anggaran tambahan produk modal.Sering digunakan untuk anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana laba tahunan.Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka pendek.Disebut pendekatan anggaran kas jangka pendek,karena biasanya anggaran dengan metode ini dibuat paling lama periodenya setahun.
Disebut pendekatan kas masuk dan keluar, karena dalam menyusun anggaran kas terlebih dahulu di taksir belanja kas keluar.Setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas.Dikatakan metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasikan dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.
2. Pendekatan Akunting Keuangan
Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti : beban terutang,beban dibayar dimuka,penyusutan,amortisasi.Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit rinciannya tentang arus kas masuk dan arus kas keluar.Metode ini lebih cocok untuk anngaran kas jangka panjang. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka panjang. Metode ini dikatakan pendekatan akunting keuangan, karena cara penyususnan anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan.Oleh karena penyususnan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca maka disebut metode tak langsung.
F. Penyusunan Anggaran Kas
Anggaran kas dapat disusun dalam dua bentuk , yaitu bentuk tunggal dan bentuk campuran.
Anggaran kas bentuk tunggal disusun dengan cara mengelompokan satu kelompok kas masuk dan satu kelompok kas keluar.
Anggaran kas bentuk campuran disusun dengan cara tiap kegiatan kas masuk dikurangkan dengan kas keluarnya sehingga dapat diketahui kas masuk bersih atau kas keluar bersih dari masing-masing kegiatan perusahaan.
G. Langkah Penyusunan Anggaran Kas
1.Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar
Arus kas masuk
Arus kas keluar
terimakasi...ini cukup lengkap
BalasHapus