Entri Populer

Selasa, 23 September 2014

JIKA KAMU MAU BELAJAR UNTUK MENYERAHKAN SEMUANYA SESUAI WAKTU DAN KETENTUAN YANG SUDAH DIGARISKAN OLEHNYA, HIDUPMU AKAN TERASA LEBIH INDAH DAN NYAMAN :)

Menulis.... Salah satu hal yang moody banget aku lakuin adalah bercerita dengan tulisan.... yaaa, karna aku memang tipe orang yang sukanya mengutarakan apa-apa secara langsung.... Eh tapiiii... malam ini aku lagi mood banget untuk bercerita tentang satu pelajaran hidup yang mungkin baru saat ini benar2 aku alami dan harus aku lakukan... Well, semua orang yang mengenalku, pasti mereka tau bahwa aku adalah tipikal orang yang berambisi.. Sedikit cerita, dari aku kecil sampai sebesar ini, aku selalu mempunyai target yang gimanapun caranya harus terlaksana... tanpa aku memperhatikan kondisi, demi targetku itu, aku melakukannya... contoh kecilnya mungkin, saat pertama kali aku menjadi “mahasiswa” dari dalem hati aku udah bertekad akan menjadi mahasiswa yang lulus dengan IPK “Cumlaude” dan dengan waktu kuliah 3,5 tahun. Aku bukan tipe orang yang akan mengejar target dengan cara “berlari” dari awal... yaaa bisa dibilang aku tipe orang yang akan mengejar target dengan berlari saat waktuku bener2 mepet... haha... Semester awal aku hanya mengantongi IP 3,43. Kemudian disemester kedua aku mengalami peningkatan IPK yang signifikan yaitu 3,68. Semester tiga aku bisa ambil SKS lebih banyak dari temen2 yang lain, aku kuliah bareng kakak angkatan. Tapi diakhir semester 3, IPK ku turun jadi 3,4 LAGI. Mungkin karna terlalu keteteran makulnya. Dari semester awal sampe semester 5 aku bukan mahasiswa yang kutu buku. Aku juga bukan mahasiswa yang “sering” ke perpus. Bahkan aku ke perpus bisa dihitung dengan hitungan jari.... aku tipe mahasiswa yang suka main. Kumpul bareng temen2, touring ke kota2 lain. Yaaaa, waktu smester 1-5ku banyak aku lalui untuk main sama temen2 dan touring ke tempat2 wisata kota lain. Ga ada sebersitpun pikiranku untuk segera berlari mengejar targetku diawal masuk kuliah. Disemester 4-5 pun aku masih berkutat dengan organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi. Karna bagi aku, mahasiswa dengan pengalaman organisasi itu akan memberikan nilai lebih. Yaaaapppp .... Kemudian aku memasuki semester 6... semester dimana aku udah punya beberapa adek tingkat dan akan menjadi mahasiswa semester “tua” haha. Sampe detik2 smester 6 IPK ku masih cumlaude. Awal memasuki semester 6, dengan mata kuliah yang berbau skripsi, kayak metedologi penelitian, teori akuntansi, seminar akuntansi, udah menggugahku untuk mengingat target diawal aku masuk kuliah. Di semester ini aku udah mulai googling tenntang tema apa yang akan aku jadikan bahan skripsi. Ga hanya googling, aku juga sering banget mengunjungi perpus2 universitas lain untuk mendapatkan refrensi tentang tema skripsi. Yaaaa, akhirnya aku dapetin tema skripsiku “Risk Management Committee”... itu salah satu tema skripsi yang masih sangat baru dijamanku. Bahkan baru beberapa saja mahasiswa yang meneliti tema itu. Dan di Universitasku pun aku yang pertama kali meneliti tema ku itu...... di akhir semester 6 aku sudah mengajukan temaku ke jurusan. Well, dengan, mudahnya temaku d ACC. Karna seperti yang ku ceritakan, temaku itu masih menjadi tema yang baru dan belum banyak diteliti. Jadi aku bisa dengan mudah mendpatkan ACC tema skripsiku tanpa harus adu argumen dengan dosenku. Setelah mengajukan tema itu, aku hanya tinggal menunggu plotingan dosen pembimbing. Sembari menunggu plotingan itu, aku masuk di semester 7. Yaaaaa... Semester 7 aku harus KKN (Kuliah Kerja Nyata) selama 45 hari di desa Kedu, Temanggung. Ga perlu banyak aku ceritakan, intinya dengan KKN itu aku mendapatkan keluarga baru. Yang benar2 aku anggap seperti oarangtua kedua ku. Beliau adalah Pak Joko Prasetija dan ibu Elok, mereka adalah Pak Camat dan Bu Camat Kecamatan Kedu Temanggung. Sampai sekarangpun aku masih sering berkomunikasi dengan beliau, bahkan beberapa bulan lalu aku berkunjung ke rumah beliau. Yaaaaa aku bersyukur bisa mendapat keluarga baru di Temanggung  Sssssssssssssstttt..... Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan .... tibalah saatnya mengetahui siapa dosen pembimbingku... dag dig dug ... takut dapet dosen yang aku hindari dan aku ga suka.... ketika aku buka sikadu online, aku speechless ... ternyata aku dapet dosen pembimbing kedua yang aku hindari.... Jleeeeeeeeeeeeeeb,,, aku dapet dosbing utama seorang Pembantu Rektor Bidang Akademik, Dr. Agus Wahyudin, M.Si ... pikiran awalku adalah..... “gimana nasib skripsiku nanti? Hiks hiks “ Secara, seorang Pembantu Rektor pastilah sangat sibuk dan sulit sekali ditemui.... aaaaaaa aku sediiiiiiiih.... ditambah lagi, dosbing kedua ku adalah ibu Indah Anisykurlillah, SE, M.Si, Akt... dari semester awal sampe semester 6 aku selalu dapet dosen beliau, dan menurutku beliau adalah dosen yang “rempong”.... tambah lah kesedihankuuuuuuuuuuuuuuuu .... Aku berusaha menerima semuanya dengan berpikir positif..... Aku jalani proses2nya... dan begitulah, diawal aku mengajukan proposal skripsiku, pak Agus sangat sulit ditemui. Begitu sibuknya beliau dengan jabatannya sebagai PR 1. Setiap hari setiap pagi aku setia duduk di loby PR 1 menunggu beliau selesai apel. Ga jarang stelah bertemu beliau, aku disambut dengan senyuman dan perkataan “Mba yosephine, hari rabu siang ya bimbingannya, saya ada rapat” . aku ga menyerah. Terus dan terus aku kejar dan menunggu beliau, sampai akhirnya proposalku d ACC. Prosesku di proposal sangat lama, karna pak Agus tipikal dosen yang ingin mahasiswanya menuntaskan semuanya di proposal, sehingga saat mengerjakan BAB 1,2,3 hanya tinggal menambahi sedikit. Sementara dengan dosbing keduaku, bu Anis, diluar dugaan. Beliau ternyata ga serempong yang aku bayangkan. Prinsip beliau, jika pak Agus setuju, beliau akan setuju. Karna pak Agus adalah dosen senior dan berkompeten. Tapi, bu Anis tetap mengoreksi skripsiku. Seiring berjalannya waktu.... aku menghabiskan waktuku untuk skripsi. Aku jarang main, jarang banget pacaran yang sampe keluar jalan2 lama. Yaaaaa, aku kehilangan waktuku untuk memanjakan diriku sendiri. Disaat semua temen2 kosku bersantai-santai, ketawa haha hihi menonton film, shopping, dan pacaran, aku hanya sibuk dengan modem, laptop, meja, kursi, dan beberapa buku. Yaaa aku sibuk menyelesaikan skripsiku. Ditambah lagi aku harus fokus untuk ujian Komprehensif, yaitu ujian lisan semua mata kuliah dari semester 1 sampai 6. Aku berjalan dengan dua hal yang harus aku kejar. Penyelesaian skripsi dan persiapan ujian Komprehensif. Karna aku ga akan bisa sidang skripsi jika aku belum ujian Komprehensif. Aku hanya punya waktu 2 minggu untuk mempelajari puluhan materi kuliah semester 1-6 untuk ujian lisan komprehensif. Disamping itu aku juga harus ngebut menyelesaikan BAB 4 dan 5 ku. Pernah aku mengkonsumsi banyak kopi untuk begadang mempelajari ulang materi2 kuliahku... waaaaaaaaaaaaaaaaaa aku stressss. Tapi aku PASTI BISA. Yaaa perjuangan banget saat itu. Akhirnya waktu ujian komprehensif pun tiba. Aku adalah kelompok kedua yang maju ujian. Selama kurang lebih 1,5jam ujian. Yaaaaa, saat pembacaan hasil ujian, aku puas. Karna aku mendapat nilai 90, yang ga lain adalah A. Seneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng banget rasanya. Ga sia-sia perjuanganku. Setelah ujian kompre selesai, aku menyelesaikan skripsiku. Sampai akhirnya tanggal 7 Maret 2013 aku sidang skripsi. 1,5 jam aku dibantai oleh penguji skripsi yang tidak lain adalah Ketua Jurusan Akuntansi, bapak Fachrurozie. Daaan pengumuman pun dibacakan, Yeeeeeeeeeeeee.... aku LULUS dengan nilai A. Waaaaaaaaaaaaaaa seneng banget. Walau ada sedikit revisinya. Aku ga punya banyak waktu untuk revisi. Karna pendaftaran wisuda akan ditutup tanggal 14 Maret 2013. Dengan mengejar waktu, aku menyelesaikan jurnal dan revisiku. Akhirnya, tanggal 13 Maret 2013 aku mendaftar wisuda. Walaupun harus menunggu pak Dekan yang seharian berada di Universitas lain untuk rapat. Aku menunggu sedari pagi sampai jam stengah 4 sore. Hujan2, aku mengejar beliau. Dan akhirnya aku mendapat tandatangannya. Aku berlari ke rektorat untuk menyerahkan berkas2 dan mendapatkan nomor urut wisuda. Dengan basah kuyup kehujanan, aku sampai direktorat. Daaaan, pas sampai, loketnya mau ditutup, aku tanya sama petugasnya “Pak, masih bolehkah saya mendaftar?”... yap, bapak loketnya baik hati sekali masih mau menerima berkas pendaftaran saya dan memberikan saya nomor urut wisuda, haha mungkin karna kasihan melihat saya yang basah kuyup..... hihi Yap yap akhirnya 9 April 2013 aku resmi menjadi Yosephine Endah Nur Diani, SE. Dengan IPK Cumlaude dan masa kuliah 3,5 tahun.... senangnyaaaaaaaaaaaa, targetku tercapai sesuai rencana. Skip waktu, setelah lulus, aku bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia... 2013 memberikan banyak kisah untukku. Aku menyandang gelar Sarjana, aku tunangan dengan Letda Alexsius Darma Adhyatma. Skip lagi sampai tahun 2014. Aku punya rencana selanjutnya, yaitu MENIKAH..... Disinilah pengalaman dan pelajaran berharga itu dimulai. Target rencanaku semua proses pernikahanku dari proses pengajuan nikah kantor, nikah sipil, dan persiapan resepsi akan selesai H-2bulan. Yaaaaa, aku berencana Juli aku sudah pengajuan nikah kantor. Agustus aku sudah foto prewedding. September aku sudah menyerahkan foto ke Vendor undangan dan souvenir. TAPIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII... SEMUANYA MELESET. Sampai detik ini pun, 23 September 2014... baru 20% persiapannya. Mau sekeras apapun usahaku untuk bisa menjalankan semua sesuai jadwal rencanaku, aku tak bisa. Karna, mas Alex adalah seorang TNI yang tugas dan dinasnya penuh dengan dinamika yang tak terduga. Banyak kekecewaanku, banyak keselku, banyak tangisku karna semua dinamikanya. Akupun lelah dengan semua pertanyaan teman2ku tentang “gimana proses pernikahannya?” “kapan pengajuan?” “kapan nikahnya?” Capeeeeeeeeeeeeeek banget dengan semua pertanyaan yang hanya bisa bikin aku stress dan nangis. Sampe akhirnya aku memutuskan untuk menonaktifkan semua sosmedku. Bbm, FB, Twitter, Path, dan apapun itulah. Bisa dibilang aku sedang menghindar dari semua pertanyaan menyakitkan itu. Sampai akhirnya, dalam tangis aku tersadar... bahwa tidak semua yang aku inginkan itu berjalan tepat sesuai keinginanku. Aku lupa bahwa, hanya Tuhan yang mempunyai kuasa untuk memberikan apa yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan. Aku pun tersadar, bahwa aku harus bisa menerima dan mengerti kondisi calon suamiku. Sudah menjadi resikoku menjadi calon istri seorang aparat negara. Yang semua tugasnya penuh dengan dinamika. Yaaaaa..... Sekarang aku menyerahkan semuanya pada Tuhan... dan membiarkan waktu yang akan menjawab semuanya.... Aku belajar untuk menyerahkan semuanya berjalan sesuai waktunya.... Aku yakin, semua akan indah pada waktunya.... Jika Tuhan berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin. Mau waktunya mepet untuk pengajuan nikah, untuk persiapan resepsi, atau apapun, Tuhan sudah memiliki rencana yang lebih besar dan indah buatku. Aku sudah menyerahkan semuanya padaNya dan berdamai dengan sang waktu... Well, gatau kenapa, sekarang aku merasa lebih nyaman dan damai menjalani semuanya. Ga stress lagi mikir nikah. Toh, kalau Jodoh, semua akan berjalan dengan lancar dan indah.... Yaaaa, aku hanya tinggal menjalani semuanya. Terkadang aku harus bisa belajar untuk memasrahkan semuanya, dan membiarkan Tuhan yang bekerja atas semua rencanaNya untukku. Dari kisah ini, aku belajar untuk menurunkan ego ku. Menurunkan ambisi ku. Dan yang terpenting, belajar untuk menyerahkan semuanya sesuai waktu dan ketentuan yang sudah digariskan olehNya. Aku yakin “Tidak seorang pun yang menaruh imannya kepadaNYA, akan dikecewakan.” Selasa, 23 September 2014, 20.55pm. Sincerely, Yosephine Endah