Entri Populer

Minggu, 17 April 2011

Makalah Perusahaan Manufaktur Lanjut


MAKALAH BUDGETING
PERUSAHAAN MANUFAKTUR LANJUT


logo unnes.jpg

                                      Yosephine Endah Nur Diani       






ANGGARAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR LANJUT
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya hanya memproduksi barang dan jasa. Biaya dalam perusahaan manufaktur berdasarkan aktivitas fungsionalnya dibagi menjadi 2 :


                                                            Biaya bahan baku

*Biaya manufaktur                             Biaya Tenaga kerja :
                                                                       
                                                                        Biaya overhead pabrik


*Biaya nonmanufaktur (biaya operasi manufaktur)








Penganggaran pada Perusahaan Manufaktur
Perlunya dibuat anggaran produksi dalam penyusunan anggaran perusahaan manufaktur:
Anggaran Bahan Baku Langsung
 
Anggaran Overhead Pabrik
 
Anggaran Tenaga Kerja
 
Anggaran Produksi
 
Perkiraan Perubahan
 
Anggaran Penjualan
 
Misalanya:













A.    Anggaran Tenaga Kerja
Di bagi menjadi 2, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.

Tenaga kerja langsung adalah manusia yang bekerja secara langsung mengolah produk dalam proses produksi suatu perusahaan. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja manusia yang ikut terlibat dalam menyelesaikan produk meski tidak secara langsung.
Anggaran biaya tenaga kerja : perencanaan tariff upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung selama periode waktu yang akan datang untuk menghasilkan suatu produk yang direncanakan dalam anggaran produk.


Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget upah tenaga kerja langsung :
1.      Budget unit yang akan diproduksi (susunan tenaga kerja,kualitas dan kuantitas barang yang akan diproduksi.
2.      Standar waktu (time standar)
3.      System pembayaran upah yang dipakai perusahaan.
Pada dasarnya ada 3 sistem pembayaran upah :
·         Menurut jam kerja
·         Menurut kuantitas hasil kerja
·         Menurut jam kerja, kuantitas hasil kerja, dan insentif yang didasarkan pada prestasi kerja.
Manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja yang baik :
a)      Penggunaan tenaga kerja lebih efisien, karena rencana yang matang.
b)      Pengeluaran biaya tenaga kerja menjadi lebih efisien, karena sudah diatur.
c)      Harga pokok dagang dapat dihitung secara tepat.
d)     Dapat dipakai sebagai alat pengawasan.


Sedangkan factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tenaga kerja :
Ø  Kebutuhan tenaga kerja
Ø  Penarikan tenaga kerja
Ø  Latihan tenaga kerja
Ø  Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja
Ø  Gaji dan upah
Ø  Pengawasan tenaga kerja
Kegunaan Budget Tenaga Kerja
Ø  Secara Umum
a)      Sebagai pedoman kerja
b)      Sebagai alat pengkoordinasian kerja
c)      Sebagai alat pengawasan kerja bagi manajemen
Ø  Secara khusus
a)      Sebagai dasar penyusunan HP Produksi
b)      Sebagai penyusunan HPP

Penyusunan tenaga kerja secara teknis dapat dipisahkan menjadi 2 :
1)      Anggaran jam kerja langsung
Merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja, yang secara terperinci akan membuat :
a.       Jenis-jenis barang yang dihasilkan
b.      Jumlah barang yang diproduksi
c.       Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
d.      Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
e.       Waktu (kapan) produksi barang dimulai
2)      Anggaran biaya tenaga kerja langsung
a.       Jenis-jenis barang yang dihasilkan
b.      Jumlah barang yang diproduksi
c.       Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
d.      Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
e.       Tingkat upah rata-rata perjam buruh langsung
f.       Waktu (kapan) produksi barang dimulai


Rounded Rectangle: BTKLSP=JSTKL+TUSt 

Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) : taksiran sejumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi 1 unit tertentu. Jam tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara :
1)      Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga ppokok periode yang lalu.
2)      Mencoba jalan operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
3)      Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu.
4)      Mengadakan taksiran yang wajar.
5)      Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat,penundaan kerja yang tak bisa dihindari, dan factor kelelahan.
Tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) : Taksiran tariff upah perjam tenaga kerja langsung. TUSt dapat ditentukan atas dasar :
1)       Perjanjian dengan organisasi karyawan
2)        Data upah masa lalu yang dihitung secara rata-rata
3)      Perhitungan tariff upah dalam operasi normal
Contoh :
ü  Ditentukan jam kerja langsung JSTKL untuk membuat 1 botol kecap diperlukan waktu 0,1 jam dan TUSt ditentukan perjam Rp 500. Dengan demikian BTKLSP untuk membuat 1 botol kecap = 0,1 jam @ Rp 500 = Rp 50
Rounded Rectangle: JKSt = P x JSTKLSetelah JSTKL ditetapkan, kemudian disusun JKSt dengan rumus :
JKSt = Jam Kerja Standar Tenaga Kerja langsung terpakai
P      = Unit Ekuivalen Produk
JSTKL= Jam Standar Tenaga Kerja Langsung

Setelah disusun JKSt kemudian disusun anggaran BTKL dengan rumus :


Oval: Anggaran BTKL= JKSt x TUSt atau P x BTKLSP
 






B.     Anggaran Biaya Overhead Pabrik

           BOP : biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali BBB dan BTKL. Dalam BOP terdapat BOP variable yaitu BOP yang dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya produksi, jika produksi kecil maka BOPnyapun juga kecil begitu pula sebalikanya sedangkan  BOP tetap yaitu BOP yang tidak dipengaruhi oleh biaya produksi artinya berapapun produksinya BOPnya tetap.
      
         Anggaran Biaya Overhead Pabrik: suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang meliputi jenis biaya, waktu dan tempat biaya tersebut terjadi.
        Yang dimaksud anggaran biaya pabrik tidak langsung (factory overhead budget) adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis, jumlah, dan kapan biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan yang masing-masing dikaitkan tempat di mana biaya tersebut terjadi.


   

Tujuan Penyusunan Biaya Overhead Pabrik
Ø  Secara Umum
a)      Sebagai pedoman kerja
b)      Sebagai pengkoordinasian kerja
c)      Sebagai pengawasan kerja bagi manajemen


Ø  Secara Khusus
a)      Untuk mengetahui efisiensi penggunaan biaya
b)      Untuk mengetahui pengalokasian BOP sesuai dengan tempatnya
c)      Sebagai alat pengawasan BOP


 Dengan demikian anggaran biaya BOP berguna untuk :
ü  Penyusunan anggaran HP Produksi
ü  Penyusunan anggaran HPP
ü  Penyusunan anggaran kas
Factor-faktor yang mempengaruhi penyusunan BOP :
Ø  Anggaran unit yang akan diproduksi (kualitas & kuantitas)
Ø  Bagian standar perusahaan
Ø  System pembayaran upah perusahaan
Ø  Metode depresiasi (khususnya pada aktiva tetap)
Ø  Metode alokasi biaya yang dipakai perusahaan

C.    Anggaran Biaya Administrasi Umum
        Merupakan perencanaan teperinci mengenai seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam lingkungan kantor perusahaan.


     
Fungsi Anggaran Biaya Administrasi
Ø  Secara Umum
1)      Sebagai pedoman kerja
2)      Sebagai alat pengkoordinasian kerja
3)      Sebagai pengawasan kerja
Ø  Secara Khusus
1)      Sebagai dasar penyusunan budget kas




Faktor-faktor penyusunan budget biaya administrasi :
1.      Budget Penjualan
2.      Budget Unit yang akan diproduksi
3.      Standar perusahaan
4.      System pembayaran upah perusahaan
5.      Metode depresiasi perusahaan
6.      Metode alokasi biaya perusahaan

D.    Anggaran Biaya Pemasaran
        Biaya pemasaran adalah seluruh biaya yang terjadi setelah produk selesai diproduksi sampai produk terjual dan mendapatkan uang tunai hasil penjualan.
        Anggaran biaya pemasaran ialah perencanaan seluruh biaya yang memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dalam proses penentuan harga, mempromosikan dan menyalurkan hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Komponen-komponen biaya pemasaran :
1.      Biaya Iklan
a.       Biaya Pemasangan Iklan
b.      Pajak Iklan
c.       Biaya advertensi
d.      Biaya untuk media TV,dll
2.      Biaya Distribusi
a.       Biaya perjalanan
b.      Biaya asuransi perjalanan
c.       Biaya trayek perjalanan,dll
3.      Biaya Penjualan
a.       Beban penjualan variable
1)      Beban komisi penjualan
2)      Beban angkutan penjualan
b.      Beban penjualan tetap
1)      Beban depresiasi alat penjualan
2)      Beban penghapusan piutang
3)      Beban gaji pegawai tetap bagian penjualan,dll
c.       Beban penjualan semi variable
1)      Beban supplies penjualan
2)      Beban promosi penjualan,dll
4.      Biaya Promosi
a.       Biaya pemasangan spanduk
b.      Gaji salesmen
c.       Biaya pameran,dll
5.      Biaya Penelitian Pasar / Konsumen
a.       Gaji peneliti pasar
Dalam pasar terdapat :
ü  Penganggaran penjualan
ü  Penganggaran pengiklanan






ANGGARAN LABA RUGI
Laporan laba rugi yang dianggarkan menuat ringkasan proyeksi  dari berbagai komponen pendpatan dan biaya selama periode anggaran ini dapat dibagi menjadi kuartalan bahkan bulanan tergantung pada kebutuhan. (Jae K.Shim & Joel G Siegel)
Budget laporan labarugi adalah budget tentang penghasilan dan biaya perusahaan yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar(global) dan kurang dijabarkan secara lebih terperinci,misal taksiran semesteran,taksiran tahunan dan sebagainya. (Munandar,2001:29)
Anggaran laporan laba rugi digunakan tujuan dari penyusuanan anggaran operasional. Oleh karena itu dalam penyusunan anggaran laba rugi dibutuhkan unsur-unsur dari anggaran operasional, antara lain anggaranpenjualan, anggaran pembelian, anggaran beban penjualan dan administrasi . Dalam penyusunan angaaran laba-rugi diperlukan juga perhitungan juga perhitungan bunga pinjaman di bank.
Manfaat  laporan laba rugi bagi perusahaan :
1.       Sebagai pengecekan final atas wajar tidaknya anggaran biaya.
2.       Untuk perencanaan dan pengkoordinasian seluruh kegiatan perusahaan/divisi.
3.       Untuk membebankan tanggung jawab pada setiap menajer atas sumbangan prestasi keungannya untuk perusahaan/divisi.
Manfaat bagi manajemen puncak
1.       Untuk menelaah total prestasi keuangan perusahaan yang diharapkan pada tahun yang akan datang dan untuk menentukan tindakan koreksi jika prestasi tidak memuaskan.
2.       Untuk mengendalikan divisi.
3.       Untuk berprestasi dalam perencaan divisional.
4.       Untuk perencanaan dan koornasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Sebagai ilustrasi penyusunan anggaran laba rugi digunakan data dari perusahaan Kecap Asli pada tahun 2016 sebagai berikut :
1.       Sediaan produk dalam proses (PDP) awal 10 botol dengan tingkat penyelesaian BBB  80% ,BTKL 30%, dan BOP 40%.
2.       Anggaran sediaan produk dalam proses (PDP) akhir sebanyak 18 botol dengan tingkat penyelesaian BBB 100%, BTKL 50 %, dan BOP 50%.
3.       Produk terjual dianggarkan tahun ini 148 botol dengan harga jual per botol Rp 700 = Rp 103.600. Sediaan produk jadi awal 15 botol .
4.       Anggaran produk jadi periode ini 182 botol.
5.       Produk terjual dianggarkan tahun ini 148 botol dengan harga jual seperti per botol pada tabel berikut :

Perusahaan kecap asli
Harga pokok standar per botol kecap sedang
Tahun berakhir 31 Desember 2016

Unsur Harga Pokok Produk
Pengharga Pokokan Penuh
Pengharga Pokokan Variabel
BBB    kedelai         2 ons @ Rp 100
           Gula merah   0,5 ons @ Rp 240
Rp 200
Rp 120
Rp 320
Rp 200
Rp 120
Rp 320
BTKL                         0,1 jam Rp 500
BOP variabel           0,1 jam Rp 680
BOP Tetap               0,1 jam Rp 320
Harga Pokok standar per botol kecap
Rp 50
Rp 68
Rp 32

Rp 470
Rp 50
Rp 68
-

Rp 438

6.       Beban usaha dianggarkan setahun Rp 37.826 terdiri atas beban usaha tetap Rp 28.100 dan beban usaha variabel Rp 9.726
Berdasarkan data tersebut dibuat beberapa perhitungan untuk menyusun anggaran laba rugi.
Langkah pertama, menghitung sediaan produk jadi akhir sebagai berikut :
Jualan                                                                                                                           148 botol
Sediaan produk jadi akhir                                                                                     49 botol
Produk siap jual                                                                                                        197 botol
Sediaan produk jadi awal                                                                                        15 botol
Produk jadi                                                                                                                 182 botol
Sediaan PDP akhir                                                                                                    18 botol
Produk dihasilkan/produk diproses                                                                 200 botol
Sediaan PDP awal                                                                                                      10 botol
Produk masuk produk periode ini                                                                     190 botol
Tampak pada perhitungan tersebut sediaan produk jadi akhir belum diketahui. Sediaan produk jadi dapat diketahui sebanyak 49 botol dengan cara mengurangi produk siap dijual 197 botol dengan jualan 148 botol.
Langkah kedua menghitung unit ekuivalen produk dengan dengan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP) sebagai berikut :
Produk jadi +ekuivalen PDP  akhir _ekuivalen PDP awal
BBB                                                = 182 + (18x100%) – (10x80%) = 192 botol
BTKL                              = 182 + (18x50%) – (10X30%) = 188 botol
BOP                               = 182 + (18x50%) – (10x40%) = 187 botol
Langkah ketiga, menghitung biaya pabrik variabel sebagai berikut :
BBB                                                = 192 botol x Rp 320                  = Rp 61.440
BTKL                              = 188 botol x Rp 50                    = Rp 9.400
BOPV                                                                                      = Rp 83.556
Langkah keempat,menghitung sediaan dengan metode penghargapokokan penuh (PP) dan penghargapokokan variabel (PV) sebagai berikut :
Sediaan produk jadi awal
PP                                   = 15 botol x Rp 470 = Rp 7.050
PV                                  = 15 botol x Rp 438 = Rp 6570
Sediaan produk jadi akhir
PP                                   = 49 botol x Rp 470 = Rp 23.030
PV                                  = 49 botol x Rp 438 = Rp 21.462
Sediaan produk dlam proses awal
                                                                                        PP                                           PV
BBB                                                = 10 x 80 % x Rp 320 = Rp 2.560                                   Rp 2.560
BTKL                              = 10 x 30 % x Rp 50 = Rp 150                                         Rp 150
BOPV                            = 10 x 40 % x Rp 68 = Rp 272                                         Rp 272
BOPT                             = 10 x 40 % x Rp 32 = Rp 128                                         Rp –
                                                                              Rp 3.110                                         Rp 2.982
Sediaan produk dalam proses akhir
                                                                                        PP                                           PV
BBB                                                = 18 x 100 %x Rp 30 = Rp 5.760                                    Rp 5.760
BTKL                              = 18 x 50 % x Rp 50 = Rp 450                                         Rp 450
BOPV                            = 18 x 50 % x Rp 68 = Rp 612                                         Rp 612
BOPT                             = 18 x 50 % x Rp 32 = Rp Rp 288                                  Rp –
                                                                                Rp 7.110                                       Rp 6.822
Langkah kelima menyusun anggaran laba rugi seperti berikut :
a.       Anggaran laba rugi bentuk panjang
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Laba Rugi
Tahun Berakhir 31 Desember  2012
Keterangan
Penghargapokokan
Penuh
Variabel
1.       Jualan
2.       Biaya Pabrik Variabel
3.       Biaya Overhead pabrik tetap
4.       Biaya pabrik
5.       Sediaan PDP awal
6.       Biaya Produksi
7.       Sediaan PDP akhir
8.       Harga Pokok Produk Jadi
9.       Sediaan Produk Jadi Awal
10.   Produk Siap dijual
11.   Sediaan Produk jadi akhir
12.   Harga Pokok produk terjual
13.   Laba kotor / margin kontribusi kotor
14.   Beban usaha tetap
15.   Margin kontribusi bersih
16.   Beban Usaha tetap
17.   Biaya Overhead Pabrik tetap
18.   Biaya Tetap
19.   Rugi
Rp  103.600
RP 83.556
Rp 6.400
Rp 89.956
Rp 3.110
Rp 93.006
Rp 7.110
Rp 85.956
Rp 7.050
Rp 93.006
Rp 23.030
Rp 69.976
Rp 33.624
Rp 9.726
-
Rp 28.100
-
-
(Rp 4.202)

Rp 103.600
Rp 83. 556
-
-
Rp 2.982
Rp 86.538
Rp 6.822
Rp 79.719
Rp 6.570
Rp 86.286
Rp 21.462
Rp 64.824
Rp 38.776
Rp 9.726
Rp 29.050
Rp 28.100
Rp 6.400
Rp 34.500
(Rp 5.450)

Tampak pada tabel diatas terdapat selisih rugi Rp 1.248 yaitu Rp 4.202 – Rp 5.450. Penyebab selisih rugi tersebut adalah selisih sediaan antara metode penghargapokokan penuh dan metode penghargapokokan variabel dengan perhitungan sebagai berikut :
Sediaan penghargapokokan penuh :
Sediaan PDP awal                                    Rp 3.110
Sediaan produk jadi awal                      Rp 7.050
Sediaan awal                                                              Rp 10.160
Sediaan produk dalam transaksi        Rp 7.110
Sediaan produk jadi akhir                     Rp 23.030
Sediaan akhir                                                             Rp 30.140
Selisih sediaan penghargapokokan penuh                    Rp 19.980
Sediaan metode penghargapokokan variabel :
Sediaan PDP awal                                    Rp 2.982
Sediaan produk jadi awal                      Rp 6.570
Sediaan awal                                                              Rp 9.552
Sediaan produk dalam transaksi        Rp 6.822
Sediaan produk jadi akhir                     Rp 21.462
Sediaan akhir                                                             Rp 28.284
Selisih sediaan pengahargapokokan variaberl             Rp 18.732
Selisih sediaan                                                                                           Rp 1.248

b.      Anggaran laba rugi bentuk pendek
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran laba rugi
Tahun Berakhir 31 Desember tahun 2012
Jualan 148 botol Rp 700                 = Rp 103.600
Biaya variabel 148 botol x Rp ?    = Rp ?
Margin Kontribusi                            = Rp 29.050
Biaya tetap                                         = Rp 34.500
Rugi                                                       = Rp 5.450

Pada tabel diatas tampak jumlah biaya variabel dan dan biaya variabel per botol belum diketahui. Jumlah biaya variabel Rp 74.550 dapat diketahui dengan cara jualan Rp 103.600 dikurangi margin kontribusi Rp 29.050. Dengan demikian biaya variabel per botol = Rp 74.550 : 148 botol = Rp 503,71622.
ANGGARAN NERACA
Anggaran neraca adalah anggaran yang menunjukan implikasi berbagai macam anggaran pada elemen aktiva yaitu aktiva, utang, dan modal pada tahun yang akan datang  ( Supriyono,2000 :82)
Bugdget neraca adalah budget yang berisi posisi financial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan kurang dijabarkan lebih terperinci (Munandar, 2001 : 35)
Tujuan dari anggaran laporan keuangan salah satunya menyusun angaaran neraca. Anggaran neraca disusun atas dasar neraca awal periode disesuaikan dengan data yang termuat peda berbagai anggaran periode yang bersangkutan.
Angaaran neraca mempunyai beberapa manfaat yaitu :
1.       Sebagai pedoman kerja bagi perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur dalam melakukan kegiatan produksinya. Terutama dalam hal modal kerja yang dapat bersumber dari kas maupun utang.
2.       Sebagai pengecek terakhir mengenai kekuatan matematis dari semua jadwal lainnya.
3.       Sebagai alat pengawas kwrja yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan.
4.       Anggaran neraca dapat digunakaan untuk menyoroti sumberdaya dan kewajiban masa depan.

Sebagai ilustrasi agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini langkah-langkah dalam penyusunan anggaran neraca.
1.       Membuat neraca yang baru berakhir atau neraca awal
a.       Kas                                                                                 Rp 1.500.000
b.      Pinjaman tenaga kerja                                           Rp    169.062
c.       Persediaan produk jadi                                         Rp    127.221
d.      Persediaan bahanbaku                                          Rp    200.000
                                     Asset lancer                                                          Rp 1.996.283
e.      Tanah                                                                            Rp 19.300.000
f.        Bangunan kantor                                                     Rp   1.866.000
g.       Cadangan depresiasi                                              (Rp       16.000)
h.      Bangunan pabrik                                                      Rp       959.000
i.         Cadangan Depresiasi                                              (Rp          8.000)
j.        Mesin dan alat pabrik                                             Rp 11.000.000
k.       Cadangan depresiasi                                              (Rp 2.200.000)
l.         Alat pemasaran                                                        Rp      100.000
m.    Cadangan depresiasi                                              (Rp       10.000)
n.      Alat kantor                                                                  Rp        99.000
o.      Cadangan depresiasi alat tetap                          (Rp         4.000)
                                        Asset tetap                                                         Rp 31.085.000
p.      Kas minimum                                                             Rp           200.000
q.      Persediaan bahan baku minimum                    Rp           600.000
r.        Beban ditangguhkan                                              Rp           200.000
                                     Asset lain-lain                                                       Rp   1.000.000
                                     Total asset                                                             Rp 34.081.283
s.       Utang jangka panjang                                                                            Rp 11.000.000
t.        Modal saham                                                                                             Rp 22.000.000
                                     Laba ditahan                                                         Rp   1.081.000
                                                        Utang dan modal                             Rp 34.081.283

2.       Mengumpulkan data-data tahun lalu sebagai sumber penyusunan anggaran
Tabel I
Perusahaan kecap sehat
Anggaran beban usaha
Tahun 2009
Triwulan
I
II
III
IV
Setahun
Total
762500
762500
762500
762500
3050000

Tabel II
Perusahaan kecap sedap
Kas masuk dari penjualan
 tahun 2009
Daerah
Triwulan
setahun
Penjualan
I
II
III
IV

Semarang
Surabaya
1470
900
3790
2325
5380
3300
4900
3000
15540
9525
Total
2370
6115
8680
7900
25065

                Tabel III
Perusahaan Kecap Sehat
Kas keluar untuk pembelian bahan baku
Tahun 2009
Jenis bahan
Triwulan (dalam ribuan Rp)
Setahun
I
II
III
IV
Kedelai
Gula merah
1352500
856500
3001500
1979550
3000000
2024250
2400000
1440600
9754000
6300900
Total
2209000
4981050
5024250
3840600
16054900

Tabel IV
Perusahaan Kecap Sehat
Kas keluar untuk Biaya Tenaga kerja langsung
Tahun 2009
Triwulann
I
II
II
IV
setahun
Total
713313
787250
637750
393375
2531688

Tabel V
Perusahaan Kecap Sehat
Kas keluar untuk Biaya Overhead Pabrik
Tahun 2009
Triwulan
I
II
III
IV
Setahun
Total
185000
185000
185000
185000
74000

Tabel VI
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Kas
Tahun 2009
Keterangan
Triwulan (dalam ribuan Rp)
Setahun
I
II
III
IV
Kas masuk
2370000
6115000
8680000
7900000
25065000
Kas keluar
42487991
7191279
7011271
5539144
24029685
Surplus / deficit
-1917991
-1076279
1668729
2360856
1035315
Kas awal
1500000
1528009
397730
12459
15000000
Pinjaman
2000000
0
0
0
2000000
Bunga Pinjaman
60000
60000
60000
0
180000
Pajak 10%
6000
6000
6000
0
18000
Angsuran Pinjaman
0
0
2000000
2301579
4301579
Kas Akhir
1528009
397730
12459
71736
71736

Tabel VII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Piutang Usaha
Tahun 2009
Triwulan
I
II
III
IV
Setahun
Total
5530000
9265000
8485000
6535000
29815000

Tabel VIII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Cadangan Penghapusan Piutang Usaha
Tahun 2009
Triwulan
I
II
III
IV
Setahun
Total
110600
295900
465500
596300
1468400

Tabel IX
Perusahaan Kecap sehat
Anggaran Pinjaman Tenaga Kerja Langsung
Tahun 2009
Triwulan
I
II
III
IV
Setahun
Total
206125
168875
131125
0
506125

Tabel X
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran sediaan Produk Jadi Akhir
Tahun 2009
Triwulan
I
II
III
IV
Setahun
Total
2209000
2772050
2252200
1588400
8821650

Tabel XII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Utang Usaha
Tahun 2009
Jenis Piutang
Triwulan ( dalam ribuan Rp)
Setahun
I
II
III
IV
Utang Bank
2000000
2000000
0
0
4000000
Utang Jangka Panjang
11000000
11000000
11000000
8698421
41698421

Tabel XII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Laba Ditahan
Tahun 2009
Triwulan
I
II
III
IV
Setahun
Total
1820884
3076195
3668164
3917155
12482398

Tabel XIV
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Cadangan Depresiasi aktiva Tetap
Tahun 2009
Cadangan Depresiasi
Nilai Buku
Depresiasi Triwulan
Cadangan Depresiasi Triwulam
I
2+3
II
4+3
III
5+3
1
2
3
4
5
6
Kantor
16000
4000
20000
24000
28000
Pabrik
8000
2000
10000
12000
14000
Mesin & Alat
2200000
550000
2750000
3300000
3850000
Alat Pemasaran
10000
2500
12500
15000
17500
Alat Kantor
4000
1000
5000
6000
7000
Jumlah
559500
2797500
3357000
3916500
Cas Dep Awal
2238000
2797500
3357000
Tabel XV
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Neraca
Untuk Tiap Akhir Tahun 2009 (dalam Rp)
Keterangan
Triwulan ( dalam ribuan Rp)
I
II
III
IV
Kas
1528009
397730
12459
71736
Piutang Usaha
5530000
926500
9485000
6535000
Cadangan Penghapusan Piutang
-110600
-295900
-465600
-596300
Pinjaman Tenaga Kerja
206125
168875
131125
0
Sediaan Produk Jadi
150850
146540
150850
146540
Sediaan Bahan Baku
200000
200000
200000
200000
Aktiva Lancar
7504384
9882245
8513834
636976
Tanah
19300000
19300000
19300000
19300000
Bangunan Kantor
1866000
1866000
1866000
1866000
Cadangan Depresiasi
-20000
-24000
-28000
-32000
Bangunan Pabrik
958000
958000
958000
958000
Cadangan Depresiasi
-10000
-12000
-14000
-15000
Mesin & Alat Pabrik
11000000
11000000
11000000
11000000
Cadangan Depresiasi
-2750000
-3300000
-3850000
-4400000
Alat Pemasaran
100000
100000
100000
100000
Cadangan Depresiasi
-12500
-15000
-17500
-20000
Alat Kantor
9900
9900
9900
9900
Cadangan Depresiasi
-5000
-6000
-7000
-8000
Aktiva tetap
30525500
29966000
29406500
28847000
Kas Minimum
200000
200000
200000
200000
Sediaan Minimum
600000
600000
600000
600000
Beban ditangguhkan
200000
200000
200000
200000
Total aktiva Lainnya
1000000
1000000
1000000
1000000
Total aktiva
39029884
40848245
38920334
36203976
Utang jangka Pendek




Utang Usaha
2209000
2772050
2252200
1588400
Utang bank
2000000
2000000
0
0
Utang Jangka Panjang
11000000
11000000
11000000
8698421
Total Utang
15209000
15772050
13252200
10286821
Modal Saham
22000000
22000000
22000000
22000000
Laba Ditahan
1820884
3076195
3668134
3917155
Total model sendiri
23820884
25076195
25668134
25917155
TOTAL PASIVA
39029884
40848245
38920334
36203976













ANGGARAN BIAYA VARIABEL
A.Pengertian Biaya Variabel
PENGERTIAN ANGGARAN VARIABEL
            Konsep  anggaran  varibel  merupakan  sebuah  pendekatan  yang  lazim  dipakai dalam perencanaan dan pengawasan biaya, karena ditunjukkan dengan tegas beban biaya yang  seharusnya  dikeluarkan  pada  berbagai  tingkat  kegiatan.    Dalam  penyusunan anggaran variable perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu :
-  jenis  biaya  yang  dihubungkan  dengan  tingkat  output  maupun  tingkat  kegiatan
   perusahaan
-  pemilihan satuan dasar kegiatan yang tepat
-  metode dalam menganalisis masing-masing elemen biaya
-  penggunaan dan penerapan konsep anggaran variabel

Yang  dimaksud  dengan  anggaran  variabel  adalah  skedul  biaya  yang menunjukkan bagaimana masing-masing biaya akan berubah dengan perubahan volume, output  atau  aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu dalam periode yang akan datang.   
Dengan  demikian  variable  budget  menyatakan  hubungan  antara volume dan biaya dalam suatu relevan range volume yang terbatas. 
Tujuan  utama  pendekatan  anggaran  variable  adalah  mengidentifikasi  bagaimana,  dan seberapa  jauh  masing-masing  elemen  biaya  dalam  suatu  pusat  pertanggung  jawaban dipengaruhi oleh aktivitas pusat pertanggung jawaban yang bersangkutan. 
Variabel budget diutamakan untuk merencanakan biaya-biaya tidak langsung , sebab biaya ini tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas perusahaan.Adapun yang termasuk biaya tidak langsung adalah semua biaya yang terhimpun dalam biaya pabrik tidak langsung,biaya administrasi serta biaya penjualan.
B.  METODE PENENTUAN VARIABILITAS BIAYA
Biaya tidak  langsung dibedakan menjadi tiga golongan , antara lain:
  1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Merupakan biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan.Jika terjadi peningkatan atau penurunan aktivitas perusahaan, biaya tetap ini tidak mengalami perubahan.
Ada dua cirri utama biaya tetap :
a.       Bilamana perusahaan tidak mengadakan aktivitas sama sekali, biaya ini tetap ada dalam jum;ah tertentu.
b.      Bilamana perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktivitasnya, biaya ini tetap dalam jumlah tertentu dan tidak berubah.
Biaya tetap jumlahnya selalu sama, maka pada tingkat aktivitas perusahaan rendah, akan mengakibatkan biaya tetap rata-rata per unit aktivitas menjadi besar.Sedangkan pada tingkat aktivitas perusahaan yang tinggi, akan mengakibatkan biaya tetap rata-rata per unit aktivitas menjadi kecil.
  1. Biaya Variabel
Merupakan biaya yang besar kecilnyadipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan.Jika terjadi peningkatan aktivitas perusahaan, maka jumlah biaya variable akan meningkat pula.Sebaliknya, jika terjadi penurunan aktivitas perusahaan, maka jumlah biaya variable juga akan menurun.
Ada dua cirri utama biaya variable :
a.       Bilamana perusahaan tidak mengadakan aktivitas sama sekali, biaya ini juga tidak ada.
b.      Bilamana perusahaan meningkatkan aktivitasnya, jumlah biaya variable juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
  1. Biaya Semi Variabel
Merupakan biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap, yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan, dan sebagian lainnya mempunyai sifat variable, yang besar kecilnya dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan.Biaya semi variable mengandung dua unsur yaitu unsure biaya tetap dan unsure biaya variable.
Ada dua cirri utama biaya semi variable :
a.       Bilamana perusahaan tidak mengadakan aktivitas sama sekali, biaya ini tetap ada dalam jumlah itu,yaitu sebesar unsure biaya tetap yang terkandung didalamnya.Sedangkan unsure biaya variable yang terkandung didalamnya tidak ada (nol).
b.      Bilamana perusahaan meningkatkan aktivitasnya, maka jumlah biaya ini tidak akan meningkat, karena unsure biaya variable yang terkandung di dalamnya mengalami peningkatan,begitu pula sebaliknya.Sedangkan unsure biaya tetap yang terkandung didalamnya tidak berubah dan tidak mengalami penurunan.
Metode Penentuan Variabilitas Biaya, ada tiga macam :
a.  Metode Taksiran Langsung
Metode ini pada dasarnya hanya dipakai pada keadaan tertentu,  di mana perhitungan
unsure-unsur biaya secara kuantitatif tidk dapat dilakukan, mislnya :
-  suatu bagian baru saja didirikan
-  dilakukannya kegiatan yang tidak rutin
-  mulai dipakainya mesin baru
-  terjadi perubahan pada metode produksi
-  terjadi perubahan kebijaksanaan manajemen

b.  Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hihg and Low Point Method)
Metode ini cenderung lebih bersifat kuantitatif, yang berdasarkan perhitungan tingkat
biaya pada dua macam tingkat kegiatan tertentu.
Misal :

                                                Biaya (dianggarkan)  Tingkat kegiatan
Pada titik tertinggi                  Rp  28.000.000          12.000
Pada titik terendah                  Rp  22.000.000          9.000
Selisih                                      Rp   6.000.000           3.000

   Biaya variable / unit = Rp 6000000 : 3.000 = Rp 2.000/unit
 
                                                Titik Tertinggi  Titik Terendah
Biaya total                               Rp  28.000.000  Rp 22.000.000
Unsur biaya variable               Rp  24.000.000  Rp 18.000.000
Unsur biaya tetap                     Rp    4.000.000  Rp   4.000.000       

c.  Metode korelasi
Pada metode korelasi dapat disajikan dalam dua cara yaitu :
-  cara grafis
-  cara matematis 
Persamaan Y = a + bx, dimana a menunjukkan komponen biaya tetap sedangka b
merupakan biaya varibel per unit. Apabila digunakan rumus dasar adalah sebagai
berikut :
  Y  = a + bX
  ∑ Y  = n.a + b. ∑ X
  ∑ XY  = a. ∑ X + b. ∑ X²

C. Manfaat Penyusunan Anggaran  Variabel
Secara umum manfaat anggaran variable :
a.       Sebagai pedoman kerja
b.      Sebagai alat pengkoordinasian kerja
c.       Sebagai alat pengawasan kerja
Secara khusus manfaat anggaran variable :
      Berguna sebagai dasar untuk penyusunan budget biaya-biaya  tidak langsung, yaitu budget biaya pabrik tidak langsung, biaya administrasi dan budget biaya penjualan dari waktu selama periode yang akan datang.Dapat dengan mudah dihitung dan ditaksir besarnya biaya-biaya tidak langsung pada berbagai aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu yang akan datang.
D. Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Variabel
1. Untuk biaya upah tenaga kerja langsung, dipengaruhi oleh system pembayaran upah yang berlaku di perusahaan, yaitu system upah menurut waktu,system upah menurut output dan upah intensif.
2. Untuk biaya bahan pembantu,dipengaruhi teknologi proses produksi yang dimiliki dan dipakai oleh perusahaan,sifat biaya bahan pembantu dan kondisi mesin-mesin serta peralatan yang dimiliki perusahaan.
3. Untuk biaya pemeliharaan aktiva tetap, dipengaruhi oleh kondisi aktiva tetap yang bersangkutan ditinjau dari sudut teknologis dan umur pemakaiannya.
4. Untuk biaya listrik, dipengaruhi oleh peraturan PLN dan kebutuhan tenaga listrik dari masing-masing mesin dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan.
5. Untuk beban depresiasi aktiva tetap, dipengaruhi oleh harga pembelian aktiva tetap,umur ekonomis,nilai residu, dan metode depresiasi yang digunakan perusahaan.
6. Untuk biaya promosi, dipengaruhi oleh jenis produk yang akan dijual,keadaan persaingan pasar,penguasaan pasar , dan tersedianya modal kerja.
            E. Bentuk Anggaran Variabel
#.  Anggaran Variabel bentuk table
merupakan variable budget yang disusun dalam suatu table, yang memuat unsure-unsur biaya tetap dan unsure-unsur biaya variable masing-masing jenis biaya tidak langsung.
                        #. Anggaran Variabel berbentuk formula
Merupakan anggaran variable yang disusun dalam bentuk formulasi fungsi matematika, yang memperlihatkan hubungan antara masing-masing unsure biaya variable disatu pihak,dengan aktivitas perusahaan di lain pihak.
                        #. Anggaran Variabel bentuk Grafis
Merupakan anggaran variable yang disusun dalam bentuk grafik,yang memperlihatkan hubungan antara masing-masing unsure biaya tetap dan unsure biaya variable disatu pihak,dengan aktivitas perusahaan dilain pihak.
                        #. Anggaran Variabel bentuk Kolom
Tidak memisahkan secara jelas besarnya unsure biaya tetap dan biaya variable yang terkandung didalam masing-masing jenis biaya tidak langsung,hanya menyajikan berbagai jumlah biaya tidak langsung pada berbagai tingkat aktivitas perusahaan.















ANGGARAN KAS
A.   Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas,dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.Anggaran kas yang dibandingkan dengan laporan arus kas disebut laporan realisasi anggaran kas.Laporan arus kas adalah realisasi dari anggaran kas.
Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus kas,memperkirakan keperluan kas,dan secara efektif menggunakan kas yang berlebih maupun kas yang kurang.Pada saat surplus kas dapat digunakan untuk membayar utang dan dapat diinvestasikan pada surat berharga jangka pendek untuk mendapatkan laba.Pada saat deficit kas dapat segera diupayakan untuk menutupinya, misalnya dengan cara meminjam,menambah modal pemilik,menjual asset yang menganggur, dan lainnya.
B.   Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
Tujuan penyusunan anggaran kas antara lain untuk :
1.Menentukan saldo kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan. Saldo kas akhir diperoleh dari saldo kas awal ditambah kas masuk dikurang kas keluar pada periode yang sama.
2. Mengetahui kelebihan (surplus) atau kekurangan (deficit) kas pada waktunya.
3. Menyelaraskan kas dengan asset lancer,asset tak lancar,utang,modal, pendapatan,dan beban.
4. Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan digunakan untuk apa sumber kas masuk tersebut,hal ini tampak pada arus kas keluar.
5. Mengetahui kapan utang dibayar kembali.
6. Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar agar dapat diketahui selisih realisasi dengan anggaran , selisih menguntungkan atau selisih merugikan.
7. Memperkirakan sumber kas masa akan datang dari arus kas masuk dan kemana kas tersebut digunakan dari arus kas keluar.
8. Menunjukan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
C. Kegunaan Anggaran Kas
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, manajemen perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan kas serta kepastian memperolehnya,dan secara rinci kegunaan anggaran kas antara lain :
1.      Menggunakannya sebagai dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus-menerus
2.      Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan pinjaman jangka pendek atau panjang; atau dengan tambahan modal sendiri untuk menutupi defisit kas.
3.      Menggunakannya sebagai dasar kebijakan pemberian kredit.
4.      Menggunakannya dalam menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang saham.
5.      Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek
6.      Menggunakannya dalam memperkuat posisi dalam penawaran.
D.   Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Kas
1.      Kegiatan Operasi
Merupakan kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus-menerus dilakukan.Kegiatan operasi utama dari perusahaan adalah membeli dan menjual produk/jasa.Semakin banyak kegiatan membeli produk/jasa semakin besar jumlah kas keluar yang dikeluarkan,begitu pula sebaliknya.Pada sisi lain, semakin banyak menjual produk/jasa semakin besar kas masuk yang diterima,dan begitu pula sebaliknya.
2.      Kegiatan Investasi
Merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan asset tak lancar yang digunakan perusahaan.Kegiatan investasi seperti menjual dan membeli surat berharga jangka panjang.Menjual dan membeli asset tetap.
3.      Kegiatan Pendanaan
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal sendiri.Kegiatan pendanaan seperti ;menerima uang dalam bentuk utang yang berasal dari kreditor,menerima uang dari pemodal atas saham yang dijual,dan membayar kepada pemodal atas saham bendahara yang dibeli.
E.    Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran Kas
Dalam menyusun anggaran kas , terdapat dua pendekatan , yaitu :
1.      Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar
Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan,anggaran biaya,dan anggaran tambahan produk modal.Sering digunakan untuk anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana laba tahunan.Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka pendek.Disebut pendekatan anggaran kas jangka pendek,karena biasanya anggaran dengan metode ini dibuat paling lama periodenya setahun.
Disebut pendekatan kas masuk dan keluar, karena dalam menyusun anggaran kas terlebih dahulu di taksir belanja kas keluar.Setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas.Dikatakan metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasikan dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.
2.      Pendekatan Akunting Keuangan
Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti : beban terutang,beban dibayar dimuka,penyusutan,amortisasi.Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit rinciannya tentang arus kas masuk dan arus kas keluar.Metode ini lebih cocok untuk anngaran kas jangka panjang. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka panjang. Metode ini dikatakan pendekatan akunting keuangan, karena cara penyususnan anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan.Oleh karena penyususnan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca maka disebut metode tak langsung.
F.    Penyusunan Anggaran Kas
Anggaran kas dapat disusun dalam dua bentuk , yaitu bentuk tunggal dan bentuk campuran.
Anggaran kas bentuk tunggal disusun dengan cara mengelompokan satu kelompok kas masuk dan satu kelompok kas keluar.
Anggaran kas bentuk campuran disusun dengan cara tiap kegiatan kas masuk dikurangkan dengan kas keluarnya sehingga dapat diketahui kas masuk bersih atau kas keluar bersih dari masing-masing kegiatan perusahaan.
G.   Langkah Penyusunan Anggaran Kas
1.Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar
 


                                                                     









                                                    
             

                         
                         
                                 Arus kas masuk
                                Arus kas keluar